Agam, MataJurnalist.com_ Enam orang anggota DPRD Kabupaten Agam dari Daerah Pemilihan (Dapil) III melaksanakan kegiatan reses masa sidang ke-III tahun 2025. Acara digelar di Aula Kantor Camat Kamang Magek pada Rabu (25/6/2025) dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat dan pemerintah setempat.
Anggota dewan yang hadir dalam reses bersama ini antara lain Wakil Ketua DPRD Henrizal Sutan Mudo (PAN), Syafril, SE Dt. Rajo Api (Demokrat), Dr. Novi Irwan, S.Pd (Gerindra), Ir. Fairisman Dt. Piranggo (Golkar), Donny (NasDem), dan Neldawelis (PKS).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Kamang Magek Fikri Aulia Isman, S.STP, M.AP, para wali nagari se-Kecamatan Kamang Magek, perwakilan BAMUS, tokoh masyarakat, niniak mamak, bundo kanduang, serta sejumlah undangan dan awak media.
Dalam sesi penyampaian aspirasi, salah seorang tokoh masyarakat, Bayrusdi Sutan Basa, menyoroti beberapa persoalan penting di wilayah Kamang Magek, Ia mengeluhkan kurangnya pemerataan dalam penyaluran bantuan pemerintah dan alokasi dana pokok-pokok pikiran (pokir) anggota DPRD.
“Banyak masyarakat kita yang memilih menyekolahkan anak ke luar kampung karena mutu pendidikan di dalam daerah dirasa belum maksimal. Selain itu, masih banyak bantuan yang tidak dirasakan merata oleh warga, dan persoalan pokir juga belum dirasakan betul oleh masyarakat,” tegas Bayrusdi.
Selain itu, warga juga mendesak agar jalan penghubung antara Sungai Pauh - Guntuang – Palupuah segera direalisasikan. Jalan ini dinilai sangat penting untuk menunjang aktivitas pertanian dan mobilitas masyarakat, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Menanggapi hal itu, Syafril Dt. Rajo Api menegaskan bahwa aspirasi masyarakat menjadi prioritas utama bagi DPRD. Ia juga kembali mengusulkan pemekaran wilayah Kabupaten Agam sebagai solusi untuk mendekatkan pelayanan publik kepada masyarakat.
“Jalan penghubung tersebut sudah lama kita usulkan, tetapi memang realisasinya belum berjalan. Tugas kami adalah menyampaikan aspirasi ini kepada dinas terkait, namun kadang pelaksanaannya belum maksimal,” ujar Syafril.
Kemudian Ia juga menyinggung soal sekolah dasar di Palupuah yang kondisinya memprihatinkan. “Sekolah itu seharusnya sudah direnovasi karena bangunannya rusak parah. Anak-anak sekarang belajar di ruang seadanya. Ini tidak bisa dibiarkan, pendidikan harus menjadi prioritas,” tambahnya.
Senada dengan itu, Dr. Novi Irwan menyoroti alasan banyaknya siswa yang bersekolah ke luar daerah. Menurutnya, hal itu kemungkinan besar karena mutu pendidikan di luar kampung lebih baik, sehingga peningkatan kualitas pendidikan di kampung tempat tinggal harus segera dilakukan.
“Soal jalan penghubung, memang kadang terbentur aturan, apalagi jika lahan masuk dalam kawasan lindung. Salah satu opsi adalah melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), dan itu akan kita usulkan,” ungkap Novi.
Sementara itu, Henrizal Sutan Mudo menyatakan bahwa seluruh aspirasi masyarakat akan ditindaklanjuti sesuai kewenangan DPRD. Ia mengapresiasi keaktifan warga dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi dan berkomitmen untuk terus mengawal kebutuhan masyarakat hingga terealisasi.
“Kami hadir di sini untuk mendengar langsung apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Segala masukan yang telah disampaikan akan kami perjuangkan di tingkat pembahasan anggaran maupun di forum dinas terkait,” ujarnya.
Reses ini diharapkan dapat menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah daerah untuk mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkualitas di wilayah Dapil III Kabupaten Agam, pungkas Henrizal.***
Pewarta : sutan mudo
Komentar0