Bukittinggi, MataJurnalist.com_President Malaysia Homestay Association, Dato’ Sahariman Hamdan, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan The 2nd ASEAN Homestay Forum (AHF) 2025 yang digelar di Istana Bung Hatta, Kota Bukittinggi, pada Rabu (8/10/2025).
Dalam wawancaranya bersama awak media, Dato’ Sahariman menilai kolaborasi antara pengurus Homestay Indonesia, Pemerintah Kota Bukittinggi, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat sangat baik dalam mendukung pengembangan pariwisata berkelanjutan di kawasan ASEAN.
“Kolaborasi ini luar biasa. Antara pelaku homestay, pemerintah daerah, dan komunitas pariwisata mampu membangun sinergi yang kuat. Ini bukan hanya promosi wisata, tapi juga pertukaran ilmu dan budaya,” ujar Dato’ Sahariman.
Ia juga mengungkapkan bahwa Malaysia saat ini memiliki 543 homestay yang tersebar di berbagai wilayah, dan program wisata desa di negaranya, telah menjadi bagian penting dari ekonomi lokal.
Dalam sesi Focus Group Discussion (FGD) Creative Economy and Tourism yang merupakan rangkaian kegiatan AHF 2025, Dato’ Sahariman menambahkan bahwa forum ini menjadi ajang silaturahmi sekaligus sarana berbagi pengalaman antarnegara ASEAN.
“Kami tidak hanya mempererat hubungan, tetapi juga saling belajar tentang pengelolaan homestay dan potensi ekonomi kreatif di daerah masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Indonesia Home Stay Association (DPP IHSA), H. Alvy Pongoh, turut menyampaikan apresiasinya atas dukungan Pemerintah Kota Bukittinggi dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam menyukseskan kegiatan ini.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan penuh dari pemerintah daerah. Bahkan, semalam di rumah dinas Wali Kota Bukittinggi kami berkesempatan memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi dalam lomba fotografi. Sebagai bentuk apresiasi, kami memberikan hadiah berupa akomodasi dan transportasi gratis ke Malaysia,” ungkapnya.
Kegiatan The 2nd ASEAN Homestay Forum (AHF) 2025 yang digagas oleh IHSA berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini dinilai berhasil memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai destinasi wisata unggulan di kawasan Asia Tenggara.
Menurut Kepala Bidang Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Provinsi Sumatera Barat, Wahendra, kegiatan AHF 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat potensi pariwisata berbasis masyarakat.
“Pemerintah mendukung penuh kegiatan seperti ini. Tren wisatawan saat ini sudah mulai bergeser, mereka tidak hanya menginap di hotel, tetapi juga mencari pengalaman otentik di homestay, terutama di nagari-nagari yang memiliki pesona alam dan budaya khas Sumatera Barat,” ujarnya.
Wahendra menambahkan, agar potensi tersebut terus berkembang, para pemilik homestay diharapkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada tamu dan tetap menjaga nilai-nilai kearifan lokal.
“Kita harus memahami bahwa nagari di Sumatera Barat memiliki falsafah ‘Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah’. Jadi, wisata halal yang berkarakter Minangkabau perlu terus dijaga dan dikenalkan kepada wisatawan mancanegara,” pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo

Komentar0