Bukittinggi MataJurnalist.com_Jingga Batik dan Creative Class, yang berlokasi di Jalan By Pass Simpang Jalan Lakuang, Pulai Anak Air, Kecamatan Mandiangin Koto Selayan, menjadi salah satu sponsor utama dalam Seminar Nasional Ekonomi Kerakyatan, Pemberdayaan UMKM Menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini diikuti ratusan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dari Kota Bukittinggi dan sekitarnya, serta berlangsung selama tiga hari, 11–13 Agustus 2025.
Seminar nasional ini digagas oleh PC Perkumpulan Pengusaha Nusantara (P2N) Kota Bukittinggi, bekerja sama dengan Istana Bung Hatta dan Universitas Fort De Kock Bukittinggi. Selain seminar, acara juga dirangkai dengan expo dan pameran produk UMKM dari berbagai sektor, mulai dari jasa, homestay, kuliner, fesyen, hingga kerajinan kulit.
Pemilik Jingga Batik, Endang Nano, menjelaskan bahwa keterlibatan pihaknya sebagai sponsor bukan hanya bentuk dukungan terhadap pemberdayaan UMKM, tetapi juga kesempatan untuk mempromosikan produk batik dan pelatihan kreatif yang mereka kembangkan.
“Kami ikut memeriahkan acara ini sekaligus memperkenalkan karya batik dan kerajinan lokal. Harapan saya, para pelaku kerajinan terus berkarya, karena kerajinan adalah warisan budaya yang akan selalu hidup dan bisa menjadi penopang ekonomi masyarakat,” ujar Endang saat ditemui di Bukittinggi, Kamis (14/8/2025) sore.
Menurut Endang, keikutsertaan pada kegiatan seperti ini penting untuk memperluas jejaring pelaku usaha, mendapatkan masukan dari para ahli, dan membangun kesadaran masyarakat akan nilai ekonomi dari produk lokal.
Terpisah, Ketua Panitia, Yudha Wibisono, mengungkapkan bahwa seminar menghadirkan narasumber berkompeten di bidangnya, antara lain
Dr. Riyatno Deputi Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM yang membahas strategi hilirisasi dan peluang investasi.
Dr. Beatrix Benni Notaris Kota Padang sekaligus akademisi yang mengupas proses pendirian badan hukum, termasuk koperasi.
Ir. Yuliot Tanjung Wakil Menteri ESDM, yang memaparkan dukungan sektor energi untuk memperkuat kewirausahaan.
“Di hari pertama, seminar digelar di Universitas Fort De Kock Bukittinggi. Sementara expo dan pameran produk dipusatkan di Istana Bung Hatta, agar pelaku UMKM mendapatkan ruang promosi sekaligus edukasi,” jelas Yudha.
Ketua PC P2N Bukittinggi, Heri Tito Rinaldi, S.H., M.Kn., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari rapat kerja organisasi sekaligus bentuk kemitraan dengan universitas.
“Kami ingin seminar ini menjadi pintu masuk bagi program lanjutan yang benar-benar membuka peluang lebih besar bagi UMKM. Setelah ini, harus ada langkah konkret yang manfaatnya dirasakan langsung oleh pelaku usaha,” ujarnya.
Heri menambahkan, permasalahan klasik yang dihadapi UMKM seperti perizinan, keterbatasan modal, dan akses pasar membutuhkan sinergi dari berbagai pihak.
“Kuncinya adalah kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan komunitas usaha. P2N siap menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM dengan berbagai peluang, baik di tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Komentar0