GUO9GpGoBSrpBUW9TSG0TUApTA==

Film “Jerit” Diilhami Buku Yatim Love Unlimited, Resmi Diluncurkan di Bukittinggi

Bukittinggi, MataJurnalist.com_Film “Jerit” yang terinspirasi dari buku Yatim Love Unlimited karya Zulfamiadi, pendiri sekaligus pembina Yayasan Ashpen Bukittinggi, resmi diluncurkan di Almaz Fried Chicken Jambu Air, Sabtu (20/9) malam. Film garapan sutradara Om Ivan Sibro ini hadir sebagai episode perdana dan disaksikan langsung oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis.

Peluncuran film Jerit juga dirangkai dengan diskusi film yang dipantik oleh dosen KPI UIN Bukittinggi, Fauzi Eka Putra. Acara semakin hangat dengan kehadiran Tim Ashpen Bukittinggi, para pemain film, orang tua anak-anak Sanggar Seni Sibro, serta sutradara kondang Yudha Wibisono yang turut memberikan apresiasi atas lahirnya film lokal sarat makna tersebut.

Dalam sambutannya, penulis buku Yatim Love Unlimited, Zulfamiadi, menjelaskan bahwa lahirnya buku tersebut berangkat dari kisah nyata kehidupan anak-anak yatim. Buku ini ditulis sebagai bentuk kepedulian sekaligus pesan moral agar masyarakat lebih peduli terhadap anak yatim.

“Sebagai penulis, tentu saya sangat bangga karena buku ini bisa diadaptasi menjadi sebuah film oleh sutradara Om Sibro. Goresan-goresan tentang anak yatim berhasil diterjemahkan dalam karya visual berjudul Jerit. Episode pertama yang diluncurkan malam ini menjadi langkah awal. Buku ini juga menegaskan, jika kita cinta kepada Rasulullah SAW, maka kita juga harus peduli kepada anak yatim,” ujar Zulfamiadi.

Sutradara Jerit, Om Ivan Sibro, mengungkapkan bahwa proses produksi film dilakukan dengan keterbatasan peralatan, namun tetap mampu menghasilkan karya yang layak diapresiasi.

“Alhamdulillah, akhirnya film Jerit episode 1 bisa terealisasi dan dirampungkan. Kami berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung produksi ini, mulai dari para pemain anak-anak Sanggar Seni Sibro, Tim Ashpen, jurnalis, pekerja seni, hingga masyarakat. Harapannya, produksi episode selanjutnya bisa lebih baik dan lebih berkualitas lagi,” jelas Om Sibro.
Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, menyambut baik peluncuran film ini. Menurutnya, Jerit bukan sekadar tontonan, tetapi juga dapat menjadi tuntunan bagi masyarakat dalam memahami nilai-nilai kemanusiaan, khususnya terkait kepedulian terhadap anak yatim.

“Ini sesuatu yang sangat spesial, karena film ini lahir dari kisah nyata dan melibatkan banyak unsur masyarakat. Ke depan, film ini bukan hanya hiburan, tetapi juga menjadi media edukasi tentang bagaimana cara kita memuliakan anak yatim dan menghargai sesama manusia. Di mata Allah SWT, semua manusia sama. Nilai seorang manusia akan terlihat dari karyanya yang bermanfaat bagi orang lain,” ungkap Ibnu.

Ia juga menyampaikan rencana Pemko Bukittinggi untuk memfasilitasi penayangan film ini di sekolah-sekolah.

“Kami ingin film ini bisa diputar di seluruh SD, SMP, dan TK di Bukittinggi, bahkan gratis untuk semua pelajar. Selain itu, kru film dan tim bisa berkolaborasi dengan Baznas Bukittinggi agar pesan kebaikan ini semakin meluas. Selamat atas peluncuran film ini, semoga sukses untuk produksi berikutnya,” pungkasnya 

Pewarta : t

Komentar0

Type above and press Enter to search.