Foto Istimewa: Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., bersama perwakilan daerah penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 Kategori Museum, Selasa (21/10/2025).di Jakarta
Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Prestasi membanggakan kembali diraih Kota Bukittinggi melalui Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta (RKBH). Museum yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta, Campago Ipuah, Bukittinggi ini berhasil meraih Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 Kategori Museum, yang diserahkan langsung oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, M.Sc., pada Selasa (21/10).
Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta menjadi salah satu dari sejumlah museum di Indonesia yang menerima penghargaan. Beberapa museum lain yang turut menerima penghargaan antara lain Museum Aceh, Museum Adityawarman, Museum Lambung Mangkurat, Museum Sonobudoyo, UPTD Museum Bali, Museum Bung Karno Blitar, Museum RA Kartini Rembang, Museum Sasmitaloka Jenderal Besar A.H. Nasution, dan Museum Dewantara Kirti Griya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi melalui Kabid Kebudayaan H. Heru Tri Astanawa menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian tersebut.
“Anugerah ini diberikan atas komitmen dan kontribusi Museum RKBH dalam upaya pemajuan kebudayaan Indonesia. Kami sangat bersyukur, karena museum ini termasuk salah satu dari sedikit museum di Indonesia yang memperoleh pengakuan nasional ini,” ujar Heru, Rabu (22/10).
Rumah Kelahiran Bung Hatta merupakan bangunan bersejarah yang dibangun sekitar tahun 1860-an dengan struktur kayu. Kompleks bangunan terdiri dari rumah utama, paviliun, lumbung padi, dapur, kandang kuda, dan kolam ikan. Rumah utama digunakan untuk menerima tamu dan ruang keluarga, sementara paviliun menjadi kamar tidur kecil tempat Bung Hatta dibesarkan.
Sebagai salah satu destinasi wisata sejarah unggulan di Bukittinggi, rumah ini memiliki nilai historis yang besar karena menjadi tempat kelahiran dan masa kecil Dr. Mohammad Hatta, tokoh proklamator sekaligus Wakil Presiden pertama Republik Indonesia.
Rumah asli Bung Hatta sempat runtuh pada tahun 1960-an. Namun, berkat inisiatif Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, dilakukan rekonstruksi ulang pada tahun 1995. Proyek ini dimulai pada 15 Januari 1995 dan diresmikan pada 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta dan peringatan 50 Tahun Indonesia Merdeka.
Untuk menghadirkan suasana masa lampau, interior rumah dilengkapi dengan berbagai perabotan asli keluarga Hatta seperti tempat tidur kuningan dari Inggris, kursi kayu hitam, meja tamu, serta sepeda ontel milik Bung Hatta. Semua elemen ini menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang ingin mengenal sosok Bung Hatta lebih dekat melalui keseharian dan kesederhanaannya.
Pamong Budaya Ahli Muda Permuseuman Disdikbud Bukittinggi, Beta Ayu Listyorini, yang juga menjabat sebagai Kepala Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta, mengungkapkan bahwa museum ini terus diminati pengunjung dari dalam maupun luar negeri.
“Banyak wisatawan dari berbagai daerah hingga mancanegara yang datang ke sini. Kami menonjolkan nilai edukasi sejarah, khususnya mengenai perjuangan dan keteladanan Bung Hatta. Kami juga rutin menggelar kegiatan tahunan seperti peringatan hari lahir Bung Hatta, HUT RI, serta Hari Museum Nasional,” ungkap Beta Irin.
Ia menambahkan, penghargaan yang diterima menjadi bentuk pengakuan terhadap peran Museum RKBH dalam melestarikan nilai-nilai sejarah dan kebudayaan bangsa.
“Kami sangat berbangga karena Museum RKBH kini sejajar dengan museum besar lainnya di Indonesia. Semoga museum ini terus menjadi sumber edukasi sejarah dan destinasi wisata unggulan Bukittinggi,” pungkasnya (t)


Komentar0