Bukittinggi MataJurnalist.com_ Dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh pada 26 September 2025, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Bukittinggi menyelenggarakan program pelayanan KB gratis di sejumlah fasilitas kesehatan. Kegiatan ini berlangsung sejak 2 hingga 12 September 2025, di antaranya di Bidan Praktek Mandiri Rita Emiwariva dan Puskesmas Tigo Baleh.
Program ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kontrasepsi sebagai cara mengatur jarak kehamilan, bukan sebagai upaya untuk mencegah atau melarang kehamilan secara keseluruhan.
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bukittinggi, Yesi Endriani Ramlan Nurmatias melalui Ketua Kelompok Kerja (Pokja) IV, Elvianti, menyatakan bahwa pelayanan KB sejalan dengan salah satu misi utama PKK, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan derajat kesehatan ibu dan keluarga.
"Pelayanan KB ini merupakan bagian dari upaya mencapai kesejahteraan masyarakat. Ini menjadi bentuk dukungan nyata PKK, khususnya Pokja IV yang memang membidangi isu kesehatan," ujar Elvianti kepada wartawan, Kamis (11/9/2025).
Ia juga menegaskan bahwa pelayanan KB bukan untuk membatasi hak masyarakat dalam memiliki keturunan, melainkan lebih kepada menjaga jarak kelahiran guna memastikan kesehatan ibu tetap optimal.
Menurut Elvianti, program ini sekaligus menjadi upaya untuk memperkuat literasi publik tentang kontrasepsi. Mitos dan stigma seputar program KB masih sering ditemui di masyarakat, sehingga peran tenaga kesehatan sangat krusial dalam memberikan edukasi berbasis fakta.
“Saat ini tenaga kesehatan sudah tersebar hingga ke berbagai lini masyarakat. Ini membantu memberikan pemahaman yang benar tentang program KB, dan menghilangkan miskonsepsi yang selama ini berkembang,” jelasnya.
Sementara itu, Bidan Rita Emiwariva, yang menjadi salah satu penyedia layanan KB dalam program ini, mengungkapkan bahwa animo masyarakat sangat tinggi, terutama di wilayah Kecamatan Mandiangin Koto Selayan (MKS).
“Antusiasme ibu-ibu usia produktif cukup luar biasa. Mereka datang dengan kesadaran sendiri untuk mengikuti pelayanan KB. Ini menunjukkan bahwa edukasi yang diberikan mulai berhasil menyentuh kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Bidan Rita juga menjelaskan bahwa alat kontrasepsi jenis spiral (IUD) masih menjadi pilihan favorit para akseptor karena minim efek samping.
“Spiral tidak mengganggu siklus menstruasi dan lebih nyaman digunakan dibanding metode hormonal lainnya yang sering mempengaruhi berat badan dan produksi ASI,” tambahnya.
Hari Kontrasepsi Sedunia (World Contraception Day) yang diperingati setiap 26 September merupakan kampanye global untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan kontrasepsi yang tepat. Kampanye ini menekankan bahwa setiap kehamilan sebaiknya terjadi karena perencanaan yang matang, bukan karena ketidaktahuan atau keterbatasan akses terhadap informasi dan layanan.
Melalui pelayanan KB gratis ini, terutama dengan ketersediaan metode kontrasepsi jangka panjang seperti spiral dan implan, diharapkan masyarakat dapat memiliki akses yang lebih mudah untuk merencanakan keluarga yang sehat dan sejahtera, pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Komentar0