Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Provinsi Sumatera Barat kembali melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Ekonomi Perempuan Angkatan II Tahun 2025, yang berlangsung di Hotel Monopoli, Bukittinggi, pada 29–30 Oktober 2025.
Kegiatan yang digelar selama dua hari terlaksana berkat dukungan dana pokok-pokok pikiran (Pokir) Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Rafdinal, yang dikenal aktif memperjuangkan peningkatan peran dan kapasitas ekonomi perempuan di daerah pemilihannya, yakni Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Saat penutupan acara, Rafdinal menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya konkret untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan melalui peningkatan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Sekarang kita lihat banyak perempuan sudah mulai berperan aktif dalam membantu ekonomi keluarga, terutama melalui usaha kecil dan menengah. Karena itu, pelatihan seperti ini menjadi penting agar perempuan memiliki keahlian baru dan bisa mandiri secara ekonomi,” ujarnya.
Rafdinal menyampaikan, Melalui dana pokir yang di salurkan, pada Oktober ini DP3AP2KB telah melaksanakan dua angkatan kegiatan. Angkatan pertama berfokus pada pelatihan pembuatan bahan pakaian dan jilbab, sedangkan angkatan kedua menghadirkan pelatihan totok wajah dan bekam dengan konsep perawatan kesehatan berbasis syariat Islam, katanya.
“Tren kembali ke pengobatan dan perawatan alami kini tengah meningkat. Totok wajah dan bekam tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan dan kecantikan, tetapi juga memiliki potensi besar sebagai peluang usaha baru bagi peserta,” terang Rafdinal.
Bimtek ini diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam dan 3 kecamatan di Kota Bukittinggi. Para peserta mendapatkan pembekalan teori serta praktik langsung bersama narasumber profesional di bidang kecantikan dan pengobatan tradisional.
Lebih lanjut, Rafdinal mengungkapkan bahwa menjelang akhir tahun 2025, juga telah menyiapkan beragam program pelatihan non-fisik lainnya bagi masyarakat. Program tersebut meliputi pelatihan kebencanaan, pelatihan politik, pelatihan bagi pengurus masjid, hingga pelatihan seni dan budaya yang akan disalurkan melalui Dinas Kebudayaan Sumbar.
Sementara itu, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat, Mulyadi, yang hadir mewakili Kepala Dinas Dr. Helin Suardadi, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi strategis antara pemerintah daerah dan legislatif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup perempuan di Sumatera Barat.
“Kami berkomitmen mendorong perempuan agar mampu menjadi tulang punggung ekonomi keluarga, berdaya secara finansial, dan memiliki ketahanan menghadapi berbagai situasi sosial maupun ekonomi,” jelas Mulyadi.
Ia menambahkan, DP3AP2KB tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi, tetapi juga memiliki peran penting dalam menurunkan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak, mencegah perkawinan anak, serta menguatkan jaringan kewirausahaan perempuan di daerah.
"Melalui program-program aspirasi seperti yang difasilitasi oleh bapak Rafdinal ini, DP3AP2KB menargetkan terbentuknya 100.000 milenial dan perempuan wirausaha (women entrepreneur) sebagai bagian dari capaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), ungkapnya.
Kegiatan pemberdayaan ini juga diharapkan mampu memberikan dampak nyata terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Gender (IPG), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG), serta Indeks Pembangunan Keluarga (iBangga) di Provinsi Sumatera Barat.
“Kami berharap peserta tidak berhenti setelah pelatihan, tetapi terus mengembangkan keterampilan ini menjadi usaha produktif yang berkelanjutan. Dengan begitu, kesejahteraan keluarga dapat meningkat dan turut mendukung pembangunan ekonomi daerah,” ucapnya lagi.
Sebagai bentuk apresiasi dan bukti kompetensi, seluruh peserta menerima sertifikat pelatihan digital yang dikirim langsung ke email masing-masing. Sertifikat ini juga tercatat dalam database pelatihan DP3AP2KB Provinsi Sumatera Barat sebagai arsip resmi kegiatan.
Dengan adanya kegiatan semacam ini, diharapkan perempuan Sumatera Barat semakin berdaya, mandiri, dan mampu menjadi motor penggerak ekonomi keluarga serta pembangunan daerah menuju masyarakat yang sejahtera dan tangguh, pungkas Mulyadi.***
Pewarta : sutan mudo



Komentar0