Bukittinggi, MataJurnalist.com_Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3AP2KB) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Kota Bukittinggi Tahun 2025, Kamis (30/10/2025), di Aula Kantor Lurah Belakang Balok.
Mengusung tema “Dari Remaja untuk Bangsa, Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Generasi Gemilang”, kegiatan ini diikuti oleh para remaja dari Kelurahan Belakang Balok, Forum GenRe (Generasi Berencana) Bukittinggi, serta Posyandu Remaja.
Rakor dibuka secara resmi oleh Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PKPKB) DP3AP2KB Bukittinggi, Fitri Humaira.
Dalam sambutannya, Fitri menegaskan bahwa penanganan stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah, melainkan membutuhkan partisipasi seluruh lapisan masyarakat, termasuk peran aktif para remaja.
“Remaja hari ini adalah calon orang tua di masa depan. Maka sejak sekarang harus mulai membiasakan pola hidup sehat, memahami pentingnya gizi seimbang, serta menjaga kesehatan reproduksi. Pencegahan stunting dimulai dari diri sendiri,” ujar Fitri.
Ia menambahkan bahwa deteksi dini dan pencegahan anemia pada remaja menjadi langkah penting dalam menciptakan generasi yang tangguh menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya, edukasi kesehatan bagi remaja perlu menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakter anak muda.
“Banyak remaja lebih mudah terpengaruh oleh teman sebaya dibandingkan orang tua diatas mereka. Karena itu, edukasi melalui pendekatan sebaya menjadi sangat efektif dalam menanamkan kesadaran akan pentingnya gizi dan kesehatan,” jelasnya.
Fitri juga mengajak seluruh peserta menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing, menyebarkan semangat dan pengetahuan tentang gizi seimbang, bahaya anemia, serta pentingnya perencanaan keluarga sehat.
“Kota Bukittinggi harus mampu menjadi contoh daerah bebas stunting. Bukittinggi Gemilang, Bukittinggi Kota Perjuangan harus kita wujudkan bersama,” tegasnya.
Melalui Rakor ini, Pemerintah Kota Bukittinggi berharap muncul generasi muda yang tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki kesadaran tinggi akan pentingnya perencanaan hidup dan keluarga sehat. Dengan begitu, cita-cita menuju Bukittinggi Zero Stunting 2025 dapat tercapai secara nyata, ucapnya.
Sementara itu, Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Riani, yang turut menjadi narasumber, menjelaskan bahwa remaja merupakan kelompok rentan terhadap anemia, yang berpotensi memicu stunting pada generasi berikutnya.
“Anemia banyak terjadi karena pola makan yang tidak seimbang dan kebiasaan diet yang keliru. Padahal di masa remaja, tubuh membutuhkan zat gizi lebih tinggi karena sedang berada dalam fase pertumbuhan pesat,” ungkap Riani.
Pentingnya konsumsi makanan bergizi, pemeriksaan kesehatan rutin, serta kepedulian terhadap asupan zat besi untuk mencegah anemia dan meningkatkan kualitas generasi muda.
Salah satu peserta yang juga Duta GenRe Putri Kota Bukittinggi 2025, Erum Najoul, menyampaikan antusiasmenya terhadap kegiatan tersebut.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat karena menambah wawasan kami sebagai remaja tentang pentingnya menjaga kesehatan dan gizi. Apa yang kami pelajari hari ini bisa menjadi bekal untuk masa depan kami sebagai calon orang tua,” ungkap Erum.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai kelurahan agar semakin banyak remaja memahami peran mereka dalam mencegah stunting sejak dini.***
Pewarta : sutan mudo




Komentar0