GUO9GpGoBSrpBUW9TSG0TUApTA==

Ashpen Bukittinggi Tanamkan Nilai Anti-Bullying Melalui Dongeng Bersama Pendongeng Nasional "Kak Dyah"


Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Lembaga Amil Zakat Ansharullah Peduli Negeri (Ashpen) Bukittinggi terus berinovasi dalam menjalankan berbagai program sosial dan pendidikan bagi generasi muda. Tak hanya fokus pada kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, serta program qurban dan wakaf, Ashpen juga aktif mengedukasi anak-anak dan remaja melalui kegiatan literasi dan pembentukan karakter.

Salah satu program unggulan Ashpen di bidang pendidikan adalah “Sisi Lain Ashpen, Rumah Literasi”, yang rutin menghadirkan kegiatan inspiratif untuk anak-anak. Pada Minggu lalu, lembaga Ashpen sukses menggelar kegiatan mendongeng bagi siswa tingkat TK, SD, dan SMP di Bukittinggi, dengan menghadirkan pendongeng nasional asal Jambi, Kak Dyah Puspaningrum, A.Md, dari Kampung Dongeng.

Dalam penampilannya yang memikat, Kak Dyah menyampaikan pesan penting tentang kepedulian terhadap sesama dan pencegahan bullying. Melalui kisah-kisah inspiratif dan interaktif, ia mengajak para siswa untuk memahami arti empati, menghargai teman, serta menumbuhkan semangat saling menolong di lingkungan sekolah.

“Cerita bisa menumbuhkan kebaikan, menyalakan semangat, dan membentuk karakter anak-anak menjadi lebih berani dan penuh kasih,” ujar Kak Dyah saat di hubungi pada hari Senin (3/10/2025) pagi, ketika di wawancarai awak media.

"Kita berasal dari Muara Bungo, Jambi kelahiran Kepahiang, Bengkulu dan aktif di dunia dongeng sejak tahun 2018. Saat ini kita di amanahkan oleh Ketua Kampung Dongeng Muara Bungo," ucapnya.

Ia katakan bahwa sering mengisi kegiatan literasi di sekolah-sekolah, taman baca, dan berbagai acara masyarakat di dalam maupun luar Provinsi Jambi, seperti di Bengkulu, Bangka, Palembang, dan Bukittinggi, ucapnya.

Melalui dongeng dan permainan tradisional, Ia menghidupkan kembali kecintaan anak-anak terhadap membaca, bercerita, dan budaya lokal.

Selain itu, ia juga aktif sebagai relawan di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Suku Barbar Baca, pelatih media belajar, dan pengrajin kreatif di bawah label Dyah Kreasi, yang memproduksi berbagai karya edukatif seperti boneka belajar dan kerajinan tangan.

Saat ini karya dan dedikasinya juga merambah dunia literasi anak. Ia telah menulis buku cerita, menjadi pelatih mendongeng, serta menjadi juri dalam berbagai lomba bercerita tingkat anak dan remaja. 

Lewat program televisi “Umah Cerito” dan siaran radio “Cerita untuk Sahabat”, Kak Dyah menyebarkan pesan edukatif dan nilai moral bagi anak-anak di berbagai daerah.

“Jika bukan saya, kamu, atau kita, siapa lagi yang akan memulai” ungkap Kak Dyah, menyampaikan semboyan hidupnya yang menginspirasi.

Sementara itu, Pimpinan Ashpen Bukittinggi, Zulfamiadi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Kak Dyah serta seluruh tim yang telah berkolaborasi dengan lembaganya dalam memberikan edukasi karakter kepada siswa.

“Inti dari kegiatan ini adalah menanamkan kepedulian terhadap sesama untuk mengantisipasi perilaku bullying. Melalui cerita, anak-anak belajar memahami bahwa peduli itu indah dan penting untuk menjaga keharmonisan di lingkungan mereka,” ujar Zulfamiadi.

Zulfamiadi, juga mengucapkan terima kasih kepada pihak sekolah yang telah membuka ruang bagi Ashpen untuk memberikan edukasi kepada para siswa.

“Semoga kolaborasi ini terus berlanjut ke depan. Kita berharap semakin banyak sekolah dan lembaga yang bersama-sama membangun generasi peduli, berkarakter, dan berakhlak mulia,” ucapnya .

Melalui kegiatan ini, Ashpen Bukittinggi menunjukkan komitmennya bahwa zakat tidak hanya dimaknai sebagai ibadah finansial, tetapi juga sebagai gerakan sosial dan edukatif untuk membentuk masa depan bangsa yang peduli, berempati, dan berkarakter kuat, pungkasnya.***

Pewarta : sutan mudo 

Komentar0

Type above and press Enter to search.