Agam, MataJurnalis.com_Musibah banjir, longsor, dan galodo yang melanda sejumlah daerah di Sumatera Barat telah memporakporandakan pemukiman warga. Rumah mewah, kendaraan, lahan pertanian, ternak, serta tempat usaha banyak yang rata dengan tanah. Luka dan kesedihan mendalam dirasakan masyarakat terdampak di berbagai wilayah.
Bantuan dari berbagai daerah, lembaga kemanusiaan, organisasi, dunia pendidikan, serta komunitas terus berdatangan. Tidak hanya dari Sumatera Barat, namun juga dari luar provinsi.
Awak media di lapangan memantau posko-posko bantuan yang aktif menyalurkan logistik kepada warga. Namun akses jalan menuju perkampungan terparah masih sulit dilalui karena tertutup material longsor.
Pada Kamis pagi (4/12/2025), Tim Relawan Ashpen Bukittinggi berangkat menuju lokasi terdampak bencana daerah Salareh Aia, Palembayan, dengan membawa berbagai bantuan. Jenis Bantuan yang Disalurkan Bantuan yang dibawa Tim Ashpen seperti Pakaian, Beras, Telur, Minyak goreng, Mie instan, Snack dan kue, Air mineral, dan pampers.
Di bawah komando Pimpinan Ashpen, Zulfamiadi, bersama lima relawan lainnya, mereka bertekad menyalurkan bantuan langsung kepada korban yang benar-benar membutuhkan.
“Kami ingin melihat langsung kondisi warga. Bantuan harus tepat sasaran,” ujar Zulfamiadi kepada awak media pada Jumat pagi, (5/12/2025).
Akses jalan yang berlumpur dan macet panjang akibat banyaknya kendaraan bantuan membuat perjalanan Tim Ashpen berjalan lambat. Meski demikian, semangat para relawan tetap tinggi untuk mencapai titik terdalam, katanya.
Perhentian pertama tim adalah rumah seorang ayah dan anak kecilnya yang tengah membersihkan lumpur dan ranting kayu yang memenuhi rumah mereka. Di titik ini, bantuan awal langsung disalurkan oleh tim, kata Zulfamiadi.
Perjalanan dilanjutkan Zulfamiadi menceritakan perjalanan dalam menyalurkan bantuan, dengan kesabaran yang tinggi, meski kondisi jalan masih dipenuhi lumpur dan kendaraan keluar-masuk dari berbagai posko.
Saat melintasi daerah Salareh Aia, Palembayan, Tim Ashpen menemukan sekitar 15 warga berdiri di pinggir jalan menunggu bantuan.
Setelah berdialog, mereka mengetahui bahwa akses menuju kampung warga tersebut terputus akibat longsor. Terdapat lebih kurang 50 KK di dalam kampung bernama Kampung Aneh, Nagari Silungkang, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam.Tim Ashpen langsung menurunkan bantuan di lokasi tersebut.
“Kalau hanya menunggu bantuan dari posko, kami sulit berharap. Jauh sekali ke sana, makanya kami menunggu di pinggir jalan,” ujar Heri (60), salah seorang warga.
Perjalanan dilanjutkan menuju titik lain. Tim kembali bertemu lima kepala keluarga yang rumahnya rusak parah akibat longsor. Mereka pun menerima bantuan, termasuk zakat dari donatur.
Menjelang pukul 17.30 WIB, rombongan tiba di lokasi terakhir yaitu Padang Piaweh, Nagari Tigo Koto Silungkang, Kecamatan Palembayan. Warga mengatakan bahwa hanya satu kendaraan bantuan yang berhasil sampai ke sana sebelumnya.
“Ini baru mobil bantuan yang datang ke sini. Akses jalan terputus, banyak yang tidak bisa masuk,” ujar Jon, warga setempat.
Setelah menurunkan bantuan terakhir menjelang Magrib, tim menitipkan pendistribusian kepada salah satu warga yang dipercaya untuk membagikannya kepada jorong sebelah.
“Terima kasih kepada Donatur Setia Ashpen, Jemaah BKMT Bukittinggi, serta Indosat yang telah berkolaborasi menyalurkan bantuan bagi warga terdampak di Agam. Terima kasih juga kepada para relawan yang rela meninggalkan keluarga demi kemanusiaan. Semoga semua menjadi amal ibadah," katanya.
Pada saat itu, pimpinan Ashpen Zulfamiadi berharap semakin banyak pihak yang mempercayai Ashpen sebagai jembatan kebaikan, dan menitipkan sebagian rezkinya untuk membantu sesama, semangkin banyak masyarakat terbantu, semoga kita selalu menjembatani kebaikan, pungkas Zulfamiadi.***
Pewarta : sutan mudo



Komentar0