24 C
id

Murid Pesantren di Koto Tangah Simalanggang Produksi Sabun Cuci hingga Kerupuk Sanjai

 

Payakumbuh, RakyatSumbarNews.Com -  Santri Pondok Pesanten Ma'arif Assa'adiyah di Simalanggang Payakumbuh memproduksi sabun dan kerupuk Sanjai dalam belajar berwirausaha. Hal itu nampak dipraktekkannya dihadapan 70-han orang Jama'ah IPHI dari Riau yang berkunjung ke Pondok Pesantren itu pada Sabtu (09/12//2023).

Dari pantauan awak media di lokasi pesantren, ini adalah sebagian dari usaha Pondok Pesantren ini dalam membimbing santri dalam berwirausaha untuk kemandirian di bidang ekonomi. Sabun cuci dan kerupuk sanjai hasil produksi santri itu terjual laris pada hari itu.


Saat itu dua bus rombongan jama'ah berjumlah sekitar 70-an orang dari Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) kecamatan Bungaraya kabupaten Siak propinsi Riau berkunjung dan menginap di Pondok Pesantren Ma'arif Assaadiyah Batu Nan Limo nagari Koto Tangah Simalanggang kecamatan Payakumbuh kabupaten Limapuluh Kota dalam program kegiatan Ziarah ke Sumatera Barat.

Jama'ah IPHI itu sampai di Tanjung Pati pada jam 3 subuh lalu dipandu oleh Pimpinan Ponpes Ma'arif Assa'adiyah H. Sudirman Syair dari depan kantor Kemenag Limapuluh Kota menuju Pondok Pesantren ini, lalu menginap, shalat Subuh, makan pagi dan bercengkrama dalam suatu forum bersilaturrahim.

Dalam acara silaturrahmi itu turut hadir Buya H. Sudirman Syair Rois PCNU Limapuluh Kota, Buya Akmul DS Wakil Rois PCNU Limapuluh Kota, Buya Zil Amri guru Ponpes Maarif Assaadiyah dan sejumlah guru-guru lainnya berbaur bersama jama'ah IPHI dari Riau.

Momen itu dimanfaatkan dengan baik oleh guru-guru dan Santri Ponpes Ma'arif Assa'adiyah untuk praktek kewirausahaan menjual sabun pencuci piring dan kerupuk Sanjai.

Guru pembimbing santri ustazd Zulfan Azri mengatakan "Sabun cuci piring ini ia sendiri meracik dan memproduksinya bersama beberapa orang santri, Insyaallah ini akan menjadi salah satu produk dari Ponpes Ma'arif Assa'adiyah kedepannya. Produk ini diberi nama Sabun Mak Kinclong. Sabun ini diproduksi baru jalan dua bulan. Semenjak tahun 2016 saya sudah pandai memproduksi sabun ini. Waktu kuliah saya sudah jualan ini. Kemaren kita telat juga memasarkannya karena sudah banyak jama'ah yang naik ke Bis, sehingga hanya terjual 40 botol lah. Sabun ini sekarang ada dua warna, Kualitasnya sama, aroma sama, cuma beda warna." terangnya.

Sedangkan ustazd Egi Pratama Putra gugu pembimbing kewirausahaan yang memproduksi kerupuk sanjai mengatakan "saya yang mengatur dan membimbing anak-anak memproduksi kerupuk sanjai ini, kemaren terjual sekitar 40 - 50 pcs / bungkus. Kita bukan jualan sebenarnya hanya saja untuk promosi saja, sebagai praktek dari kewirausahaan." tanggapnya.

Ibu Nutria Desi Pengurus Panti Asuhan Mitra juga ada berjualan kerupuk sanjai di asrama Panti Asuhan Mitra Ponpes tersebut, kepada awak media ia             mengatakan "Panti Asuhan Mitra juga bekerja sama dengan orang sanjai, kita mendapat persentase dari hasil penjualan kerupuk sanjai." paparnya.
Pewarta: F. Malin Parmato
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -