Ber “HBA” dengan Mengenalkan Kejaksaan pada Ekspatriat Indonesia di Riyadh
Atase Kejaksaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi Dr. Erianto Nazar SH.MH |
Riyadh, Arab Saudi, MataJurnalist.Com - Dalam rangka memperingati hari ulang tahun kejaksaan ke-64, tahun 2024, yang dikenal dengan peringatan Hari Bhakti Adhyaksa, Atase Kejaksaan KBRI Riyadh Arab Saudi mengenalkan kejaksaan pada ekspatriat Indonesia dan kepada keluarga besar Sekolah Indonesia Riyadh pada Ahad, 21 Juli 2024.
Dalam rilisnya yang diterima redaksi pada Senin (22/7/2024) Atase Kejaksaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Riyadh Arab Saudi Dr. Erianto Nazar SH.MH mengatakan acara ini mengusung tema "akselerasi Kejaksaan untuk mewujudkan penegakan hukum modern menuju Indonesia emas”.
Sebagai satu-satunya insan Adhyaksa yang diperbantukan pada KBRI Riyadh Arab Saudi, yang nomenkalturnya disebut sebagai Atase Hukum, ia tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan kejaksaan kepada ekspatriat Indonesia dan kepada keluarga besar Sekolah Indonesia. Diantara yang hadir pada waktu itu adalah PMI kurang beruntung yang berada pada penampungan KBRI Riyadh.
Atase Kejaksaan Dr. Erianto Nazar SH.MH sengaja memakai seragam kejaksaan, bertindak sebagai pembina upacara di hadapan ratusan anak-anak tingkat TK sampai SMU dan majelis guru dan komite Sekolah Indonesia di Riyadh pada hari Minggu 21 Juli 2024 itu, dengan tujuan untuk memperkenalkan kejaksaan begitu juga saat mengadakan bakti sosial berupa siraman rohani dan makan malam bersama PMI di penampungan.
Erianto Nazar Pangulu Aguang, putra nagari Canduang Koto Laweh kabupaten Agam ini mengatakan "Ternyata kebanyakan dari peserta yang hadir itu mereka asing dengan seragam Kejaksaan tersebut termasuk lembaga kejaksaan dan selama ini hanya mengenal Atase Hukum KBRI saja yang sudah sering hadir membantu dan membimbing mereka."
"Kenyataan ini bisa dimaklumi saja mengingat anak anak sekolah kebanyakan lahir dan besar di Arab Saudi mengikuti pekerjaan orang tua begitu juga para PMI yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga ada puluhan tahun sudah bekerja di luar negeri dan juga berasal dari daerah pedesaan sehingga belum begitu banyak berinteraksi dengan kejaksaan sehingga menjadi tantangan tersendiri bagi Atase Kejaksaan untuk hadir bervariasi dengan wajah kejaksaan selain seragam resmi seorang diplomat pada kedutaan." katanya.
Erianto Nazar Pangulu Aguang |
Di hadapan siswa-siswi SIR, Atase Kejaksaan mengenalkan kejaksaan sebagai lembaga pemerintah setingkat menteri satu satunya berwenang melakukan penuntutan (membawa ke pengadilan) semua perkara pidana, berwenang juga mengungkap perkara korupsi sambil menjelaskan apa dan bagaimana dikatakan korupsi, melakukan perampasan aset koruptor, mengawasi aliran kepercayaan, peredaran barang cetakan, sebagai pengacara negara dan lainnya sesuai UU Kejaksaan Nomor 16 Tahun 2004 jo UU Nomor 11 Tahun 2021.
Disamping itu juga dijelaskan mengapa setiap tanggal 22 Juli merupakan spesial bagi kejaksaan karena meskipun sudah ada sejak jaman majapahit dengan istilah Dhyaksa dengan tugas sebagai pengawas pemerintahan yang dilakukan Patih Gadjah Mada begitu juga sudah terdapat istilah Jeksa masa Kesultanan Cirebon, Officier Van Justitie masa Hindia Belanda serta istilah Prosecureur General begitu juga sudah tertuang dalam UU 7 tahun 1947 Tentang Kekuasaan Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung namun Kejaksaan memutuskan hari lahir Tanggal 22 Juli 1960 karena saat itulah kejaksaan menjadi lembaga mandiri terlepas dari peradilan.
Memotifasi untuk terus belajar, berprestasi sambil mempelajari tentang indonesia, baik pemerintahan, teritorial, budaya dan keberagaman lainnya, Atase Kejaksaan memotifasi mereka untuk bangkit menjadi yang terbaik meski mungkin hanya anak seorang pekerja migran dengan memberikan contoh diri sendiri hanya anak petani kampung yang tidak tamat SD berlumuran lumpur dan bau ternak sejak kecil namun jika kita serius tidak ada yang mustahil jika Allah berkehendak, man jadda wajada.
Pada akhir pengarahan diberikan beberapa pertanyaan seputar indonesia dan kejaksaan kepada anak tingkat TK, SD,SMP dan SMU dengan imbalan hadiah langsung yang disambut antusias anak anak. Atase Kejaksaan juga menyempatkan diri bercengkrama dengan seluruh orang tua murid di luar sekolah yang menunggu anak mereka.
Sementara itu dalam kegiatan bakti sosial dibungkus siraman rohani dan makan bersama dengan PMI di penampungan KBRI selain mengenalkan tentang kejaksaan sebagaimana pada anak-anak SIR yang di Arab Saudi disebut Niyabah Amm, Atase Kejaksaan yang juga berlatar belakang anak pesantren ini terus memberi support agar mereka bisa bangkit kembali dengan mengulas ayat Alqur’an Al-baqarah 115-157 yang dibaca salah satu warga PMI “berilah kabar gembira orang orang yang sabar, yaitu orang orang yang ditimpa musibah selalu menyebut segalanya milik allah dan kepada allah akan kembali bahwa mereka mendapatkan ampunan, rahmat dan petunjuk dari Allah” sehingga teruslah bermuhasabah, mendekatkan diri kepada Allah dan tekad untuk menjadi lebih baik karena masa depan yang lebih cerah masih terbuka luas.
Siraman rohani diberikan oleh Mashur Lc MA alumni Yaman asal lombok yang bekerja sebagai staf pertahanan pada KBRI Riyadh mengulas tentang kisah seorang laki laki berdosa masuk sorga karena membunuh 100 orang namun akhirnya dia bertobat dan meninggal meskipun belum sempat beribadah sebagaimana dinukilkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan bukhari muslim sebagai motifasi bagi para PMI yang kurang beruntung untuk bangkit menjadikan musibah atau kisah kelam masa lalu sebagai pelajaran untuk lebih dekat pada Allah sebaliknya tidak sedikit orang baik salihah berakhir buruk karena kedurhakaannya. Kegiatan diakhiri dengan shalat maghrib berjamaah, muhasabah yang dipimpin angsung Atase Kejaksaan dan makan berama nasi mandi khas yaman yang dihampar diatas satu plastik sebagai tanda kebersamaan mengharapkan keberkahan dari yang maha kuasa.
Pewarta: F. Malin Parmato
Posting Komentar