Erman Safar-Heldo Aura Puncaki Elektabilitas Pilkada Bukittinggi
Bukittinggi MataJurnalist.com_Polstra Research and Consulting telah merilis hasil survei terkini terkait elektabilitas pasangan calon dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bukittinggi yang dijadwalkan berlangsung pada November 2024.
Survei ini memberikan gambaran awal mengenai peta kekuatan politik di Bukittinggi, dengan pasangan petahana, Erman Safar-Heldo Aura, berada di puncak elektabilitas.
Pasangan Erman Safar-Heldo Aura mencatatkan elektabilitas sebesar 42,1 persen, mengungguli pasangan lainnya. Posisi kedua ditempati oleh pasangan mantan Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias-Ibnu Asis, dengan perolehan elektabilitas sebesar 33,3 persen.
Di peringkat ketiga, pasangan petahana Wakil Wali Kota, Marfendi-Fauzan Hafiz, memperoleh 12,7 persen suara responden. Sementara itu, pasangan calon independen Novil Anoferta-Frisdoreja berada di posisi terakhir dengan 5,3 persen.
Sebanyak 6,6 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau belum menentukan pilihan mereka.
Survei ini dilakukan terhadap 800 responden yang dipilih secara acak dari berbagai lapisan masyarakat di Kota Bukittinggi. Dengan margin of error sebesar 3,5 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen, survei ini dianggap cukup representatif untuk menggambarkan dinamika politik di kota tersebut.
Menurut Polstra Research and Consulting, hasil survei ini mencerminkan preferensi sementara masyarakat terhadap para kandidat yang akan bersaing dalam Pilkada Bukittinggi.
"Hasil ini menunjukkan dominasi pasangan Erman Safar-Heldo Aura, tetapi persaingan ketat dengan pasangan Ramlan Nurmatias-Ibnu Asis masih terlihat," ujar perwakilan Polstra.
Keunggulan Erman Safar-Heldo Aura dianggap sebagai bukti dari kepuasan masyarakat terhadap kepemimpinan mereka selama ini. Namun, tantangan berat dari pasangan Ramlan Nurmatias-Ibnu Asis menunjukkan bahwa para pemilih di Bukittinggi masih terbuka terhadap alternatif lain.
Pasangan Marfendi-Fauzan Hafiz, meski berada di posisi ketiga, memiliki peluang untuk meningkatkan elektabilitas mereka dengan strategi kampanye yang lebih masif. Sedangkan pasangan independen Novil Anoferta-Frisdoreja tampaknya perlu upaya lebih besar untuk menarik perhatian publik.
Pilkada Kota Bukittinggi masih menyisakan waktu beberapa hari, sehingga perubahan elektabilitas di antara para kandidat sangat mungkin terjadi. Faktor-faktor seperti program kampanye, isu-isu lokal yang berkembang, dan kemampuan masing-masing pasangan dalam mendekati masyarakat akan sangat memengaruhi hasil akhir.
Survei ini memberikan gambaran awal yang penting mengenai preferensi pemilih, sekaligus menjadi acuan bagi para pasangan calon untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dalam merebut hati masyarakat Bukittinggi.
"Peta politik selalu dinamis, dan setiap pasangan calon memiliki peluang untuk memperbaiki elektabilitas mereka," tutup Polstra dalam laporannya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar