Mahasiswa Fakultas Hukum UM Sumatera Barat Adakan Diskusi Publik Calon Pemimpin Kota Bukittinggi
Bukittinggi, MataJurnalist.com_ Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) menggelar diskusi publik bertajuk "Manjapuik Nan Tatingga Manyisik Nan Umpang" pada Rabu, 13 November 2024. Kegiatan yang dilaksanakan di Convention Hall Prof.dr Yunahar Ilyas Bukittinggi mengundang para calon pemimpin Kota Bukittinggi yang akan berlaga dalam Pilkada 2024.
Diskusi tersebut diundang empat pasangan calon (paslon) yang telah ditetapkan oleh KPU sebagai kandidat dalam pemilihan yaitu Paslon Nomor Urut 01 Marfendi dan Fauzan Haviz, Paslon Nomor Urut 02 Nofil Anoverta dan Frisdoreja, Paslon Nomor Urut 03 Erman Safar dan Heldo Aura, Paslon Nomor Urut 04, Ramlan Nurmatias dan Ibnu Asis.
Namun, dalam pelaksanaannya, paslon nomor urut 03 tidak hadir, sementara paslon nomor urut 04 diwakili oleh calon wakilnya, Ibnu Asis.
Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Hukum UM Sumbar, Dr. Wendra Yunaldi, yang dalam sambutannya menekankan pentingnya diskusi ini bagi mahasiswa dan warga Bukittinggi.
“Diskusi ini memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami gagasan yang dimiliki oleh calon pemimpin, sehingga mereka dapat memilih dengan bijak,” ujarnya.
Menurut Wendra, Bukittinggi memiliki reputasi sebagai "Kota Pemikir" yang telah melahirkan banyak tokoh dan pejuang. Ia juga menekankan pentingnya pendidikan politik yang sehat di kalangan mahasiswa dan warga.
“Kita perlu menghindari politik uang dan memilih pemimpin yang memiliki gagasan yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan. Sejak dulu, Fakultas Hukum UM Sumbar selalu menentang praktik politik uang,” tegasnya.
Wendra berharap agar para tokoh yang hadir dalam diskusi ini dapat menghargai dan melanjutkan warisan Bukittinggi sebagai kota yang menghargai intelektualitas.
“Kita butuh pemimpin cerdas yang siap beradu argumen, bukan sekadar sentimen. Dengan demikian, kita bisa mencegah polarisasi yang mungkin terjadi setelah pemilu,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa diskusi publik ini diharapkan dapat menambah wawasan dan akal sehat peserta dalam memilih pemimpin, tidak berdasarkan sentimen atau materi, tetapi berdasarkan gagasan yang berharga.
“Kampus adalah tempat yang dihormati, dan kita berharap para calon yang hadir dapat memberikan argumen dan pikiran yang membangun bagi Bukittinggi ke depan,” tambah Wendra.
Diskusi publik ini diharapkan menjadi ruang yang produktif bagi mahasiswa dan masyarakat untuk lebih mengenal calon pemimpin Kota Bukittinggi sekaligus memperdalam pemahaman mereka terhadap visi dan misi setiap paslon, pungkas Wendra.
Sebum diskusi di mulai, Novri, selaku moderator mengumumkan di hadapan audiens bahwa semua paslon telah diundang untuk hadir, namun pada saat ini satu paslon tidak hadir.
Diskusi publik ini bertujuan untuk membahas isu-isu utama yang menjadi perhatian masyarakat Kota Bukittinggi, meliputi perekonomian, pariwisata, hukum, dan sosial budaya.
Kemudian Novri, menyampaikan bahwa diskusi akan mengeksplorasi bagaimana setiap paslon berencana untuk memperkuat ekonomi dan pariwisata kota, menegakkan peraturan daerah (Perda), serta mengembangkan nilai-nilai sosial budaya, termasuk adat, agama, dan kesusilaan di tengah masyarakat Bukittinggi, tutupnya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar