24 C
id

Dorong Profesionalisme Amil, Dirjen Zakat dan Wakaf Beri Motivasi ke Lembaga Zakat Ashpen Bukittinggi

Foto Istimewa : Direktur Utama Lembaga Amil Zakat Ashpen Zulfamiadi, bersama Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur di Jakarta (21/4/2025)

Jakarta, MataJurnalist.com_ Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghofur, memberikan motivasi dan arahan kepada Lembaga Amil Zakat Ansharullah Peduli Negeri (Ashpen) Bukittinggi. Dalam cuplikan video singkat yang direkam saat kegiatan Uji Kopetensi dan Sertifikasi SKKNI Bidang Zakat dan Penyerahan Surat Keputusan (SK) izin operasional Zakat & Wakaf, PT. BPRS Balerong Bunta,PT. BPD Jambi, PT. BPRS Buana Mitra Perwira, Yayasan Hadji Kalla dan Yayasan Relief Islami Indonesia di Jakarta pada 20–21 April 2025,  Prof. Waryono menyampaikan dukungannya agar Ashpen terus berkembang dan berkontribusi dalam ekosistem zakat nasional.

Ashpen sebagai lembaga zakat yang terus berbenah diri untuk menjadi lembaga profesional di Indonesia, dan termasuk yang lolos ikut ujian sertifikasi di Hotel Merlyn Jakarta pusat. Dalam pesannya, Prof. Waryono menekankan pentingnya peran generasi muda dalam pengelolaan zakat yang profesional dan berkelanjutan.

"Kami berkomitmen untuk memajukan ekosistem zakat. Karena itu, kami mengundang para amil muda untuk menjaga komitmen dan keistiqomahan dalam menjalankan tugasnya. Sebagai bentuk dukungan, kami fasilitasi sertifikasi amil secara gratis," ungkapnya.

Ia menambahkan bahwa sertifikasi amil merupakan langkah penting untuk memastikan kompetensi dan profesionalisme. "Amil ke depan harus tersertifikasi. Kalau tidak, akan sulit mengukur kemampuan mereka. Sertifikasi itu akan menunjukkan level kompetensinya—apakah lower, middle, atau upper level," ujarnya.

Selain zakat, Prof. Waryono juga menyinggung soal wakaf yang menurutnya masih belum terkelola secara optimal. Ia menyebut banyak aset wakaf yang belum tercatat resmi, padahal kontribusinya sangat besar, terutama pada lembaga pendidikan dan keagamaan seperti pesantren, masjid, dan madrasah.

"Wakaf yang belum tercatat sebenarnya jumlahnya besar. Banyak pesantren, masjid, dan madrasah berdiri atas dasar wakaf, tapi belum semuanya tercatat. Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama," jelasnya.

Ia berharap, dengan adanya amil yang profesional dan sistem tata kelola yang baik, ekosistem zakat dan wakaf di Indonesia akan semakin kuat dan mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Di akhir pesannya, dalam Video tersebut Prof. Waryono berpesan kepada seluruh amil zakat di Indonesia untuk bekerja dengan sungguh-sungguh, profesional, istiqomah, dan jujur. "Jangan setengah hati. Jadikan amil sebagai ladang ibadah dan pengabdian terbaik untuk umat," ucapnya.***

Pewarta : sutan mudo 
Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -