Bukittinggi, MataJurnalist.com_Kota Bukittinggi tengah mengalami krisis air bersih yang cukup parah akibat musim kemarau panjang. Warga di berbagai wilayah mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.
Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, saat dikonfirmasi pada Kamis pagi (10/7/2025), mengatakan bahwa pihaknya sudah menyampaikan kondisi ini kepada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Jam Gadang sejak dua bulan lalu.
"Kami sudah komunikasikan hal ini kepada PDAM dua bulan yang lalu. Ini bukan persoalan baru, dan kami terus pantau perkembangannya," ujarnya.
Sementara itu, Direktur PDAM Bukittinggi, Budi Suhendra, saat dihubungi awak media melalui pesan WhatsApp, membenarkan bahwa saat ini Bukittinggi memang sedang mengalami krisis air bersih terparah dalam beberapa tahun terakhir.
"Setahu saya, ini adalah kondisi paling kritis yang pernah kami alami, terutama di sumber air baku dari Sungai Tanang. Biasanya, jika muka air mencapai 65 cm, layanan sudah terganggu. Saat ini, ketinggian air tinggal sekitar 43 cm," jelasnya.
Budi menambahkan, meski dalam kondisi sulit, pihak PDAM tetap berupaya maksimal agar pasokan air tetap tersedia, meskipun hasilnya belum optimal.
"Kami terus berupaya agar distribusi tetap berjalan, walaupun hasilnya masih belum maksimal. Garis air di tembok pembatas sumber sudah berada di batas kritis. Pantauan terakhir bahkan menunjukkan level air semakin menurun," tambahnya.
Ia berharap masyarakat dapat memahami situasi yang terjadi, mengingat krisis ini disebabkan oleh faktor alam yang sulit dikendalikan.
"Kita sudah lakukan buka tutup (penggiliran), dan merubah jam pendistribusian, namun mungkin memang masih belum maksimal, karena keterbatasan air bersih yang mengalir dari sungai Tanang," sambungnya
"Kami mohon pengertian masyarakat atas kondisi ini. Kami akan terus mencari solusi terbaik agar dampaknya bisa diminimalkan," pungkasnya.***
Pewarta : sutan mudo
Komentar0