Bukittinggi MataJurnalist.com_Dua anggota Komunitas Pencinta Museum Kota Bukittinggi Irwan Setiawan dan Trisno Edward selalu Ketua KPM Bukittinggi menyerahkan delapan koleksi botol klasik milik keluarga ke Museum Rumah Adat Nan Baanjuang, kemaren.
Diantara botol klasik yang dihibahkan adalah botol bermerek Blankenheym and Nolet produksi Belanda.
Dalam beberapa literatur ditemui catatan bahwa pabrik botol ini telah memulai produksi sejak 1714. Namun, jenis botol yang diserahkan ke museum diperkirakan dibuat antara 1890 an sampai 1910 an. Botol ini diproduksi dengan teknik yang masih tradisional menggunakan teknik tiup manual.
Sehingga bagian botol ada yang tidak simetris. Ciri khas botol ini adalah adanya stempel berlambang kunci pada bagian atas botol. Botol klasik lainnya bermerek P. Bokma Leeuwarden Holland yang juga di produksi di Belanda. Diperkirakan dibuat antara awal 1900 an sampai 1960. Janis botol ini telah dibuat dengan lebih rapi dan presisi namun pada leher botol masih belum sempurna, ada kaca yang terlihat meluber dan tidak rapi.
Botol klasik lain yang diserahkan adalah botol Courvoisier, produksi Prancis. Diperkirakan diproduksi tahun 1970 an. Kemudian ada juga botol yang diperkirakan berasal dari Amerika Serikat. Botol bekas minuman susu ini tidak diketuhui catatan tentang sejarahnya. Namun dapat diperkirakan telah ada sejak tahun 1950 an. Empat botol lainnnya lebih modern, dengan tampilan presisi dan telah dicetak oleh pabrik modern.
Edward selalu Ketua Komunitas Pencinta Museum Bukittinggi menyampaikan kegiatan hibah benda klasik bersejarah ini akan bermanfaat bagi museum.
“Selain koleksinya bertambah tentu akan menambah pengetahuan pengunjung tentang sejarah botol dan teknik pembuatannya. Kami juga menyampaikan bahwa Komunitas Pencinta Museum Bukittinggi mendukung segala bentuk upaya pemajuan permuseuman khususnya di Bukittinggi. Sekarang KPM juga telah bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bukittinggi khususnya Bidang Kebudayaan, dalam upaya memajukan dan memperkenalkan museum-museum di Kota Bukittinggi," ungkap Edward.
Santy selaku Penanggung jawab Museum Rumah Adat Nan Baanjuang (RANB) menyampaikan terima kasih atas adanya hibah botol klasik ini.
"Terima kasih atas hibahnya untuk museum kita. Alhamdulillah, museum kita sudah memiliki 960 jenis koleksi yang ada. Dengan tambahan 8 botol antik ini akan menambah khazanah dan jenis koleksi yang ada. Target jangka pendek museum adalah melengkapkan Museum RANB dengan 1000 jenis koleksi," tutur Santy.
Irwan Setiawan juga menyampaikan harapan agar keberadaan koleksi botol antik di museum ini bisa dijaga dan dirawat.
"Kami berharap agar koleksi botol ini bisa menambah pengetahuan pengunjung tentang sejarah dan perkembangan botol. Ternyata botol juga punya sejarah panjang tidak sekonyong-konyong ada dan berkembang seperti sekarang. Botol kaca kemudian berkembang menjadi botol plastik dan sekarang menjadi lebih beragam," pungkas Irwan.(t)


Komentar0