24 C
id

Marhaban Yaa Ramadhan"Tiba Telah Tiba, Bulan Yang Mulia, Marhaban Yaa Ramadhan, Nikmat Yang Tiada Tara," (Opick).

Ibnu Asis Ketua DPD PKS Bukittinggi.

Bukittinggi matajurnalist.com_Dengan cepatnya, kita telah sampai di penghujung bulan Sya'ban 1445 H. Hal ini menandakan bahwa bulan Ramadhan 1445 H akan segera tiba, Insya Allah, tidak lama lagi.

Ramadhan merupakan bulan penuh berkah yang dinanti-nantikan kedatangannya. Para Sahabat Rasulullah SAW sudah bersiap-siap menanti kedatangan Ramadhan bahkan sejak 6 bulan sebelumnya (sekitar bulan Rabi'ul Awwal).

Rasulullah SAW sendiri mengajarkan kepada kita sebuah do'a yang istimewa, yang artinya: "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya'ban, dan sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan." Do'a ini mencerminkan kekhawatiran kita jika tidak bisa bertemu dengan bulan Ramadhan di satu sisi, dan harapan kita untuk bertemu dengan bulan yang mulia tersebut di sisi yang lain.

Lalu, apa saja persiapan yang harus kita lakukan untuk menyambut tamu agung ini dengan sebaik-baiknya?

Pertama-tama, kita perlu mengilmui Ramadhan. Ilmu adalah cahaya, sedangkan kebodohan adalah kegelapan. Mengilmui Ramadhan berarti mempelajari dan memahami segala hal yang berkaitan dengan ibadah Ramadhan agar ibadah kita menjadi lebih berkilau dengan cahaya keberkahan dan terhindar dari gelapnya kekosongan dan kehampaan nilai-nilai keutamaan ibadah Ramadhan itu sendiri. 

Kita perlu menyambut bulan suci ini dengan kembali mempelajari makna dan hakikat Ramadhan, keutamaan dan kemuliaan Ramadhan, serta fiqih dan keutamaan puasa dan ibadah utama lainnya di bulan Ramadhan. Termasuk dalam mengilmui Ramadhan adalah membuat perencanaan dan menetapkan target serta fokus amal ibadah khusus yang ingin ditingkatkan selama bulan Ramadhan. 

Kita juga dituntut untuk meminimalisir potensi dosa dan maksiat yang dapat membatalkan puasa dan menghapus pahala puasanya. Selain itu, kita juga perlu mempersiapkan tubuh kita agar tetap sehat dan bugar sebelum, selama, dan setelah Ramadhan, sehingga terhindar dari berbagai penyakit dan rasa sakit yang mungkin muncul.

Kedua, kita perlu memperbanyak amal shalih. Ini berarti melakukan sebanyak mungkin amal ibadah sunnah selama bulan Rajab dan Sya'ban, setelah amal ibadah wajib terpenuhi. 

Kita perlu meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah sunnah seperti puasa sunnah, tilawah Al-Qur'an, qiyamullail, infaq dan sedekah, serta dzikirullah. Kita juga harus menjaga ukhuwah Islamiyah, saling memaafkan, saling menasehati, menjauhi perselisihan, pertengkaran, ghibah, namimah, dan fitnah. 

Semua ini adalah bagian dari persiapan untuk menghadapi Ramadhan, sebagai pusat pelatihan ibadah yang akan membina kita untuk mengarungi samudera Ramadhan yang penuh berkah dan kemuliaan.

Ketiga, kita perlu memperbanyak doa. Rasulullah SAW bersabda, "Doa adalah senjata orang beriman," dan Allah SWT juga menjamin bahwa setiap doa yang kita panjatkan akan dikabulkan-Nya. 

Kita perlu merendahkan diri kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan bahwa setiap doa yang kita panjatkan akan diijabah-Nya. Kita harus berdoa untuk kebaikan dan keselamatan diri sendiri, keluarga, serta umat Islam secara umum. 

Kita juga diajarkan untuk berdoa saat memasuki bulan suci Ramadhan dengan doa yang memohon keamanan, keimanan, keselamatan, dan keberkahan dari Allah SWT.

Marhaban yaa Ramadhan. Selamat datang bulan yang penuh keistimewaan dan kemuliaan, yang akan membawa setiap orang beriman menuju ketakwaan sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183. Semoga Ramadhan kali ini memberikan berkah dan keberkahan bagi kita semua.***

Artikel : Ibnu Asis Ketua DPD PKS Bukittinggi 





Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -