Pesan dari H. Dr. (Hc) Defi Endri saat pelepasan 253 siswa dan siswi SMK Genus Bukittinggi Untuk Mengikuti PKL, "Capek Kaki, Ringan Tangan, Mulut Manis, Kucindan Murah."
Bukittinggi, Matajurnalist.com_ Salah satu pepatah yang cukup terkenal di Minang, Sumatra Barat, "Capek Kaki Ringan Tangan, Muluik Manih Kucindan Murah" istilah ini disampaikan oleh H. Dr (Hc) Defi Endri MM., M.Pd saat melepas 253 Siswa SMK Genus Bukittinggi mengikuti upacara ucap janji dan pelepasan kerja lapangan untuk Praktek Kerja Lapangan di Berbagai Sektor di Sumbar dan Riau pada hari Rabu (28/8/2024), di Istana Bung Hatta Bukittinggi.
Kegiatan dihadiri Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar yang diwakili oleh Cabdin Wilayah I, Padrizal, Walikota Bukittinggi yang diwakili oleh Yetni Erdawati dari Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Linda Feroza, Dudi dr RSUD hanafiah Batusangkar Dr, Aries sumantri, dan
Ns. Asdwi maidaliza, serta para guru, staf, karyawan, dan undangan lainnya.
Pepatah di atas mengandung makna bahwa seseorang harus mempunyai sifat yang ulet, seseorang yang sigap, suka menolong, suka bekerja keras, tidak mengenal lelah, kerja cepat, dengan kesalahan yang dibuat seminimal mungkin.
untuk ungkapan "cepat kaki ringan tangan", orang Minang percaya bahwa pepatah tersebut memiliki arti sebagai seorang pemimpin, kalau ada pekerjaan atau masalah harus cepat tanggap dan berbuat. Dalam kepedulian, dia tidak sekadar peduli, tetapi cepat melakukan tindakan konkret.
Bagi dia, pekerjaan bukan sekadar beban, tetapi tantangan. Bahkan semakin sulit maka semakin tertantang.
Sebanyak 253 siswa ini akan melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di berbagai tempat seperti rumah sakit, apotek, klinik, panti sosial tresna werdha (PSTW), serta industri pariwisata yang berfokus pada kesehatan di Sumatera Barat dan Riau.
Kepala Sekolah SMK Genus Bukittinggi, H. Dr. (Hc) Defi Endri, MM., M.Pd., dalam sambutannya berpesan kepada para siswa untuk menjaga diri, kesehatan, karakter, serta nama baik diri, keluarga, dan sekolah selama berada di lapangan. Ia juga menekankan pentingnya sikap yang baik, disiplin, dan menjaga etika dalam dunia pariwisata dan kesehatan.
"Jangan tergoda oleh hal-hal yang merusak, seperti narkoba dan pergaulan yang tidak sehat," tegas Defi Endri.
Defi Endri juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Sumatera Barat dan Kota Bukittinggi yang telah memberikan dukungan dan fasilitas untuk kegiatan ini. Ia berharap melalui praktek kerja lapangan ini, para siswa dapat mendapatkan pengalaman yang berharga dan siap bersaing di dunia kerja atau bahkan menciptakan lapangan kerja sendiri.
SMK Genus Bukittinggi terus berkomitmen untuk mendukung perkembangan pendidikan di Kota Bukittinggi, meskipun sekolah ini berada di bawah naungan provinsi. Dengan prinsip "di mana bumi dipijak, di sana langit dijunjung," SMK Genus aktif berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kota seperti pawai alegoris, menandakan hubungan yang erat dengan masyarakat Kota Bukittinggi.
Ketua pelaksana kegiatan, Apt. Widya Astuty, menyampaikan bahwa siswa-siswi kelas 12 yang mengikuti upacara ini akan memulai PKL untuk tahun 2024.
Lanjut Widya, SMK Genus memusatkan pendidikan pada layanan penunjang kesehatan, caregiving, layanan penunjang dental care, layanan kefarmasian klinis dan komunitas, layanan laboratorium klinik, dan usaha layanan wisata.
Pada tahun ajaran 2024/2025, SMK Genus telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yang diterapkan mulai dari kelas X hingga kelas XII. Dalam kurikulum ini, PKL menjadi salah satu mata pelajaran yang dilaksanakan pada semester 5.
Tahun ini, sebanyak 253 siswa dari lima konsentrasi keahlian akan melaksanakan PKL, yaitu Layanan Penunjang Kesehatan dan Homecare, Layanan Penunjang Kefarmasian Klinis dan Komunitas, Layanan Penunjang Dental Care, Teknik Laboratorium Medik, dan Usaha Layanan Wisata.
PKL akan berlangsung selama 6 bulan, dengan 4 bulan di rumah sakit dan 2 bulan di PSTW, apotek, klinik kesehatan, biro perjalanan, dan perhotelan.
SMK Genus juga telah menjalin kerjasama dengan berbagai Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) di berbagai provinsi seperti Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.
Beberapa mitra kerja tersebut antara lain RS Awal Bros PKU, Aulia Hospital, RSUD Petala Bumi, RSUD Hanafiah Batusangkar, RSOMH Bukittinggi, RSUD M. Nasir Solok, Aris Hotel Batam, dan Swiss-Bell Hotel Batam.
Menariknya, tahun ini konsentrasi keahlian usaha layanan wisata telah memperluas jangkauan PKL hingga ke luar negeri, yaitu Malaysia. SMK Genus juga merencanakan pengiriman siswa untuk PKL ke Jepang tahun depan, khususnya untuk bidang kesehatan, dengan syarat menguasai bahasa Jepang, tutupnya.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar