Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) AHF 2025, M. Subari.
Bukittinggi, MataJurnalist.com_Provinsi Sumatera Barat akan menjadi pusat perhatian Asia Tenggara pada 7–11 Oktober 2025 ini, ketika dipercaya menjadi tuan rumah 2nd ASEAN Homestay Forum (AHF) 2025, Kota Bukittinggi jadi salah satu lokasi utama.
Ajang internasional ini akan mempertemukan pelaku homestay, pegiat ekonomi kreatif, akademisi, serta pejabat lintas negara anggota ASEAN dalam sebuah forum yang berfokus pada pengembangan pariwisata berbasis masyarakat (community-based tourism).
Menurut Ketua Panitia Pengarah (Steering Committee) AHF 2025, M. Subari, kegiatan ini akan berlangsung di empat daerah utama, yakni Kota Bukittinggi, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Solok, dan kota Padang. Keempat wilayah tersebut dipilih karena memiliki potensi besar dalam pengembangan homestay dan wisata berbasis budaya lokal.
“Peserta AHF 2025 yang sudah terkonfirmasi berjumlah sekitar 200 orang. Terdiri dari 50 peserta luar negeri, 50 peserta dari luar Pulau Sumatera, dan 100 peserta dari wilayah Sumatera, di luar tamu undangan dan pejabat yang diperkirakan mencapai 150 orang,” ujar M. Subari saat dikonfirmasi pada Selasa (7/10/2025).
Lebih lanjut, Subari menjelaskan bahwa pelaksanaan ASEAN Homestay Forum 2025 memiliki sejumlah tujuan strategis dalam mendukung pariwisata komunitas di kawasan Asia Tenggara.
Pertama, meningkatkan kualitas dan standar homestay di negara-negara ASEAN. Forum ini menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, serta praktik terbaik dalam pengelolaan homestay sesuai ASEAN Homestay Standard.
Kedua, mendorong kerja sama regional di bidang pariwisata komunitas. Melalui forum ini, jejaring dan kolaborasi antara pengelola homestay, pemerintah, serta pelaku industri pariwisata lintas negara akan semakin diperkuat.
Ketiga, meningkatkan kapasitas dan profesionalisme pengelola homestay. Kegiatan pelatihan, diskusi, serta pameran yang diselenggarakan dalam forum akan membantu peserta memperdalam kemampuan manajemen, pemasaran digital, pelayanan tamu, hingga penerapan prinsip keberlanjutan lingkungan.
Keempat, mempromosikan pariwisata berkelanjutan dan pelestarian budaya lokal. Forum ini juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai budaya, tradisi, dan kelestarian lingkungan hidup sebagai daya tarik utama homestay di kawasan ASEAN.
Selain itu, AHF 2025 juga menjadi platform pertukaran ide dan inovasi, tempat bertemunya pelaku industri, akademisi, dan pemerintah dalam mengembangkan konsep homestay yang menarik serta kompetitif di pasar global.
Terakhir, pelaksanaan forum ini diharapkan dapat memperkuat citra ASEAN sebagai destinasi wisata yang ramah dan autentik, dengan menonjolkan keunikan kehidupan lokal serta keramahtamahan masyarakat yang menjadi karakter khas kawasan ini.
“Dengan menampilkan nilai-nilai kearifan lokal dan kehangatan masyarakat, homestay menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan internasional. Melalui forum ini, kita ingin menunjukkan bahwa ASEAN, khususnya Indonesia, siap menjadi tuan rumah pariwisata yang berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing tinggi,” pungkas Subari.
Pewarta: Sutan Mudo

Komentar0