Bukittinggi, MataJurnalist.com_Syarikat Islam (SI) DPC Bukittinggi pada Sabtu sore (22/11/2025) melaksanakan Rapat Koordinasi dalam rangka menyusun program kerja tahun 2026. Kegiatan berlangsung di Sekretariat DPC SI Bukittinggi, Jalan Puding Mas Tabek Gadang, Kelurahan Aur Kuning, Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Kota Bukittinggi.
Rapat ini dihadiri oleh jajaran Pengurus SI dan Serikat Mahasiswa Muslimin Indonesia (SEMMI) Bukittinggi. Acara dibuka langsung oleh Ketua DPC SI Bukittinggi, Drs. Tuangku Rismaidi. Turut hadir sejarawan dan mantan Tenaga Diplomatik RI di Brunei, Efri Yoni, Direktur Eksekutif INS Kayu Tanam sekaligus pengajar di beberapa perguruan tinggi di Malaysia, Indra Utama, serta para pengurus SI Kota Bukittinggi lainnya.
Diskusi rapat yang dipandu oleh Suharnel fokus pada arah gerak SI ke depan, terutama terkait penguatan kaderisasi dan konsolidasi organisasi.
“SI bukan partai politik, tetapi SI peduli terhadap bangsa dan negara. Di dalam SI terdapat tokoh-tokoh, cendekiawan, doktor, ilmuwan, serta akademisi,” ujar Rismaidi.
Ia menekankan bahwa SI memiliki sayap kaderisasi di kalangan mahasiswa melalui SEMMI. Karena itu, SI berkomitmen membina generasi muda agar menjadi kader yang berpikir kritis, berintegritas, dan siap mengabdi untuk umat.
“Program tahun 2026 harus melahirkan kader-kader baru yang tumbuh dan siap berkontribusi,” tambahnya.
Rismaidi pada saat itu juga sampaikan bahwa Syarikat Islam berperan sebagai gerakan dakwah ekonomi umat.
“SI bukan partai politik, namun SI peduli terhadap kepentingan bangsa dan negara, terutama dalam penguatan ekonomi kerakyatan,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya SI Bukittinggi memperkuat ukhuwah serta meningkatkan semangat generasi muda untuk bergerak dalam kebaikan, khususnya di bidang ekonomi Islam. SI juga menyatakan komitmennya membantu pemerintah menghadapi ketimpangan sosial-ekonomi melalui penguatan ekonomi umat.
Dalam sesi diskusi yang berlangsung dari pukul 16.00 WIB hingga 22.00 WIB, sejarawan dan mantan diplomat RI di Brunei selama 15 tahun, Efri Yoni, memaparkan pandangannya tentang sejarah dan urgensi kebangkitan SI.
“SI adalah organisasi pertama di Indonesia. Ibarat rel kereta api, relnya sudah ada. Sekarang tugas kita menjalankan kembali dan memperkuat organisasi ini,” jelasnya.
Sejak awal berdiri, SI dihuni tokoh-tokoh nasional yang berperan besar dalam sejarah bangsa. Karena itu, kebangkitan SI hari ini harus membawa perubahan bagi umat, katanya.
“Potensi umat ke depan harus dipikirkan. Pengkaderan sangat penting di dalamnya,” tegas Efri Yoni, yang telah menulis lebih dari 73 biografi tokoh Indonesia.
Sementara itu, Indra Utama, mantan dosen ASKI Padang Panjang (sekarang ISI Padang Panjang), sekarang menjabat sebagai Direktur Eksekutif INS Kayu Tanam, serta tenaga pengajar budaya di beberapa perguruan tinggi negeri di Malaysia selama 22 tahun, juga turut memberikan pandangan.
Menurutnya, SI ke depan dapat menghadirkan para budayawan untuk memberikan pemahaman budaya kepada generasi muda.
Foto Bersama Usai Kegitan Rapat Koordinasi, Sabtu (22/11/2025)
“Kader SI perlu diberi pemahaman mengenai budaya Minangkabau agar mereka tidak hanya kuat secara intelektual, tetapi juga memahami akar budaya daerah,” ujarnya.
Dalam diskusi pada malam itu, para pengurus SI bersama perwakilan SEMMI Bukittinggi menyampaikan sejumlah masukan yang konstruktif. Salah satu usulan yang mengemuka adalah agar SI menyelenggarakan pameran dan kegiatan pemberdayaan UMKM.
Inisiatif ini dinilai penting sebagai upaya memperkuat perekonomian umat, mendorong kemandirian para pelaku usaha kecil, serta memperluas ruang kontribusi SI dalam pembangunan ekonomi masyarakat.
Selain itu, usulan tersebut juga diharapkan dapat menjadi bagian dari arah pengembangan SI ke depan, sekaligus menjadi salah satu program strategis yang dapat diprioritaskan dalam agenda kerja SI pada tahun 2026.***
Pewarta :Sutan Mudo
Komentar0