GUO9GpGoBSrpBUW9TSG0TUApTA==

Ketua DPRD Bukittinggi Gelar Reses di Belakang Balok, Serahkan Pokir Rp150 Juta untuk Mushalla

 

Bukittinggi, MataJurnalist.com_Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), melaksanakan kegiatan reses perorangan pada Jumat, (19 /12/2025), sekaligus penyerahan Pokok Pikiran (Pokir) DPRD secara simbolis senilai Rp150 juta. Kegiatan dilaksanakan di Mushalla Darul Muttaqin, Kelurahan Belakang Balok, Bukittinggi.

Reses tersebut dihadiri oleh perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, perangkat kelurahan, tokoh masyarakat, serta warga Kelurahan Belakang Balok. Kegiatan berlangsung dalam suasana dialogis dan terbuka, di mana masyarakat diberikan ruang untuk menyampaikan berbagai aspirasi dan kebutuhan yang mereka rasakan.

Dalam dialog tersebut, warga menyampaikan sejumlah usulan dan keluhan, antara lain terkait peningkatan keamanan lingkungan, pengadaan serta perbaikan sarana dan prasarana olahraga, pengembangan seni dan budaya lokal, pemeliharaan jalan lingkungan, hingga pemasangan jaringan PDAM baru guna memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat.

Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, saat diwawancarai awak media menyampaikan bahwa reses merupakan kewajiban anggota DPRD untuk turun langsung ke tengah masyarakat, mendengar aspirasi, sekaligus memastikan kebijakan yang diambil sesuai dengan kebutuhan riil warga.

“Reses ini bukan hanya sarana menampung aspirasi masyarakat, tetapi juga menjadi momentum untuk merealisasikan Pokok Pikiran DPRD. Hari ini kita menyerahkan Pokir secara simbolis sebesar Rp150 juta untuk Mushalla Darul Muttaqin,” ungkapnya.

Dana Pokir tersebut akan dimanfaatkan untuk pengadaan berbagai peralatan dan perlengkapan mushalla, seperti karpet, lemari, meja, kursi, televisi, sound system, serta kebutuhan penunjang lainnya agar aktivitas ibadah dan kegiatan keagamaan masyarakat dapat berjalan lebih nyaman.

Lebih lanjut, Syaiful Efendi juga menyinggung kondisi keuangan daerah yang mengalami pemangkasan anggaran hingga 50 persen. Hal tersebut berdampak pada pengalokasian Pokir untuk tahun anggaran 2026.

“Dengan keterbatasan anggaran yang ada, Pokir tahun 2026 akan lebih diprioritaskan pada sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti lembaga pendidikan, kegiatan dakwah, serta pembangunan dan perbaikan infrastruktur,” pungkasnya.***

Pewarta : sutan mudo 

Komentar0

Type above and press Enter to search.