24 C
id

70 Tahun Wafat Haji Agus Salim, Pemikiran Visioner Jadi Inspirasi Kurikulum Baru ITBHAS



Bukittinggi, Mataajurnalist.com_Pemikiran Haji Agus Salim akan menjadi salah satu mata kuliah di Institut Teknologi dan Bisnis Haji Agus Salim (ITBHAS) Bukittinggi, Hal ini disampaikan oleh Rektor ITBHAS, Dr. Heliyani, saat membuka acara talkshow inspiratif pada Sabtu (16/11/2024) di Gedung Triarga, Istana Bung Hatta, Bukittinggi. Talkshow tersebut diadakan dalam rangka memperingati 70 tahun wafatnya Haji Agus Salim, tokoh nasional yang dikenal sebagai diplomat ulung dan pemikir cemerlang.

Mengusung tema "Pokok-Pokok Pikiran Haji Agus Salim dan Implikasinya bagi Millennials dan Gen Z", kegiatan ini berlangsung dari pukul 08.30 WIB hingga siang hari. 

Acara dihadiri oleh berbagai tokoh nasional, termasuk Pendiri Minang Diaspora Network Global (MDNG) Prof. Dr. Fasli Jalal, cucu Haji Agus Salim, Agus Tanzil (Ibong) Sjahroezah, Ketua Umum Yayasan Indonesia Raya Prof. Dr. Elfindri, dan Rektor ITBHAS Dr. Heliyani, serta Tokoh-tokoh Nasional lainnya.

Talkshow ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang, yaitu Arif Malinmudo, sutradara dan penulis skenario, yang terkenal melalui karya-karya bertema Minangkabau.
Rocky Gerung, akademisi dan pendiri Tumbuh Institute, yang kerap menyampaikan pemikiran kritis dan mendalam. Hasril Chaniago, sejarawan dan penulis biografi Haji Agus Salim. Moderator Dr. Yulihasri memandu jalannya diskusi yang diikuti oleh ratusan peserta, baik secara langsung maupun daring melalui Zoom.
Rektor ITBHAS Dr. Heliyani, menyampaikan dal mengenang dan Menghidupkan Pemikiran Haji Agus Salim, maka pentingnya melestarikan pemikiran Haji Agus Salim, yang menekankan kekuatan moral dan intelektual dalam menghadapi tantangan hidup. 

“Sebagai perguruan tinggi, kami tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten secara akademik, tetapi juga individu yang berkarakter, berintegritas, dan memiliki semangat perjuangan untuk kebaikan bangsa,” ujar Heliyani.

Selain talkshow, rangkaian kegiatan memperingati 70 tahun wafatnya Haji Agus Salim meliputi, Lomba puisi dan esai biografi Haji Agus Salim. Kontes “Kehajiagussaliman.” Pembuatan video konten tentang Haji Agus Salim. Napak tilas ke Koto Gadang, tempat kelahiran Haji Agus Salim.

Menurut Heliyani, kegiatan ini bertujuan untuk menghidupkan kembali semangat perjuangan dan pemikiran Haji Agus Salim agar relevan dan menjadi inspirasi bagi generasi muda.

"Semoga generasi muda, khususnya mahasiswa ITBHAS, dapat meneladani nilai-nilai moral dan intelektual yang diwariskan oleh Haji Agus Salim," pungkas Heliyani.

Pada saat itu Ia juga mengumumkan bahwa ITBHAS akan memasukkan pokok-pokok pemikiran Haji Agus Salim ke dalam kurikulum, dengan harapan cucu Haji Agus Salim, Agus Tanzil, dapat berkontribusi sebagai pengajar, ucapnya dalam memberikan sambutan.

Dalam Seminar berlansung, Arif Malinmudo mengungkapkan kekagumannya terhadap Haji Agus Salim sebagai tokoh yang sederhana, tetapi memiliki pemikiran yang mendalam. 

“Perjalanan hidup Haji Agus Salim adalah bukti bahwa pendidikan dan kecintaan pada ilmu pengetahuan adalah kunci untuk mencapai kebesaran jiwa,” katanya.

Narasumber lain, Hasril Chaniago menekankan pentingnya memahami proses pembentukan karakter Haji Agus Salim. “Kita harus belajar dari bagaimana beliau membangun dirinya. Bukan hanya hasil akhirnya yang penting, tetapi proses perjuangannya,” ujarnya.

Sedangkan Rocky Gerung, yang juga menjadi salah satu daya tarik acara ini, menggarisbawahi pentingnya kebebasan berpikir. “Kebebasan berpikir adalah syarat mutlak untuk menghadapi tantangan zaman,” tegasnya.***

Pewarta : sutan mudo 


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

- Advertisment -