Pihak Pesantren Yati, dan Keluarga Berduka Atas Kejadian di Lingkungan Ponpes.
Agam MataJurnalist.com_ Seorang santri Pondok Pesantren YATI, berinisial GP (17), ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di teras lantai dua kompleks pesantren, yang terletak di Jorong Pakan Sinayan, Nagari Kamang Tangah, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam. Korban yang berasal dari Palembayan, Kabupaten Agam, ditemukan pada Sabtu, 9 November 2024, sekitar pukul 18.30 WIB.
Penemuan korban berawal ketika salah satu santri, Ringgo Armanda, berupaya mencari kunci lemari di kamar GP. Saat itulah Ringgo mendapati korban tergantung dengan tali nilon, dengan bibir membiru dan mulut berbusa. Melihat kondisi tersebut, Ringgo segera melapor kepada salah satu guru di pesantren, Fathur Rizki Panjaitan, yang kemudian membuat heboh seluruh kompleks pesantren.
Menurut keterangan Ringgo, GP tidak pernah mengungkapkan masalah pribadi, namun sering mengeluhkan sakit perut dan menunjukkan keengganan untuk mengikuti kegiatan belajar. Hingga saat ini, pihak pesantren menyatakan tidak ada catatan kasus perundungan yang melibatkan korban atau santri lainnya.
Mendengar laporan tersebut, tim dari Polresta Bukittinggi, dipimpin oleh Aipda Arlen Anderson, segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama personel dari Polsek Tilatang Kamang.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pihak kepolisian menduga korban meninggal akibat bunuh diri. Di lokasi kejadian, korban ditemukan dalam posisi leher terbelit tali plastik yang terikat pada kayu konsen salah satu ruangan di lantai dua, dengan sebuah kursi kayu tergeletak di bawahnya. Pada saat ditemukan, korban hanya mengenakan kaus singlet putih dan celana hitam.
Informasi di lapangan menyebutkan bahwa sebelum kejadian, Ringgo sempat mencari GP yang tidak terlihat mengikuti salat ashar berjamaah. Saat mencari di gedung lantai dua, Ringgo mendapati korban dalam kondisi tergantung dan langsung memberitahukan kepada guru piket serta wali nagari Kamang Tangah Anam Suku.
Kapolsek Kamang Magek, IPTU Dheka Chaniago, saat di konfirmasi awak media mengatakan kejadian ini dan menyatakan bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan menyeluruh untuk memastikan penyebab kematian korban.
"Benar, telah ditemukan seorang santri laki-laki yang meninggal dalam kondisi tergantung di teras lantai dua Pondok Pesantren YATI. Saat ini kasus masih dalam penanganan pihak kepolisian," ujar IPTU Dheka Chaniago.
Camat Kamang Magek, Fikri A. Isman, yang turut dimintai keterangan terkait kejadian ini, menyampaikan bahwa kabar ini mengguncang seluruh warga pesantren.
"Korban pertama kali ditemukan oleh rekannya, Ringgo Permana, yang mencari karena korban tidak mengikuti salat ashar berjamaah. Penemuan ini memicu kehebohan di lingkungan pondok pesantren," ujar Fikri.
Ia juga menyampaikan duka mendalam atas kejadian ini dan menyatakan bahwa pihak kecamatan akan terus memantau perkembangan kasus. "Kami ingin memastikan kejadian ini ditangani dengan benar dan menjadi perhatian kita bersama agar kejadian serupa tidak terulang," tambahnya.
Kabar duka ini segera tersebar dan memicu keprihatinan dari berbagai pihak, baik di lingkungan pesantren maupun masyarakat sekitar. Berbagai tokoh masyarakat serta pihak terkait di Agam menyatakan belasungkawa dan harapan agar kasus ini dapat diselesaikan dengan baik serta mengajak seluruh pihak untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental di kalangan generasi muda.
Pihak pondok pesantren kini sedang berupaya memberikan pendampingan bagi para santri untuk mencegah trauma dan dampak psikologis yang mungkin timbul akibat kejadian tragis ini.***
Pewarta : sutan mudo
Posting Komentar