Pondok Pesantren Miftahul 'Ulumi Syar’iyyah V Suku Canduang Gelar Pemberian Ijazah untuk Santri Angkatan ke-27
![]() |
Buya Arnova Dinata, S.Pd.I Rais 'Am Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar'iyah V Suku Canduang |
Agam, MataJurnalist.Com - Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar'iyah V Suku Canduang menggelar acara pemberian ijazah kepada 41 orang santri kelas VII (tujuh) dari angkatan ke-27 pada Ahad, 11 April 2025. Acara ini menjadi momen penting bagi santriwan dan santriwati dalam perjalanan pendidikan mereka di pesantren tersebut. Dari jumlah santri yang menerima ijazah, 19 orang santriwan dan 22 orang santriwati turut merayakan pencapaian akademik mereka dengan penuh syukur.
Demikian informasi yang dihimpun awak media di lokasi Ponpes MUS V Suku Canduang sehari sebelum acara pemberian ijazah itu digelar, yaitu pada Sabtu (10/5/2025).
Dalam wawancara khusus bersama Buya Arnova Dinata, S.Pd.I Rais 'Am (Pimpinan) Pondok Pesantren tersebut, yang berlangsung pada Sabtu sore, 10 Mei 2025, ia menjelaskan filosofi pendidikan yang menjadi landasan pesantren ini.
Ia menyoroti kenyataan bahwa dengan semakin berkembangnya jumlah santri di suatu pesantren, cenderung biaya pendidikan di pesantren itu menjadi lebih mahal, seharusnya bukan begitu, semakin ramai murid, biayanya semakin murah, karena biayanya ditanggung bersama-sama. Itu tandanya landasan operasional pendidikan di lembaga seperti itu adalah hitung-hitungan ekonomi, Iklan makin banyak dibuat dengan tujuan supaya makin banyak pula calon santri yang masuk mendaftar, bila santrinya banyak, uangnya banyak pula, kesejahteraan ekonomi meningkat.
Meski demikian, di Ponpes Miftahul Ulum Syar'iyah V Suku Canduang Prinsip utama yang dipegang teguh adalah pentingnya etika dan adab dalam pendidikan, bukan sekadar kecerdasan intelektual belaka.
"Indonesia ini penuh dengan orang pintar, tetapi sulit mencari orang yang beretika. Nabi Muhammad diutus bukan untuk membentuk manusia yang sekadar cerdas bukan, tetapi untuk menyempurnakan akhlak," ujar Ustaz Harnofa yang juga alumni dari Pondok Pesantren MTI Canduang, Agam itu.
Ia menekankan bahwa ketika seseorang memiliki adab yang baik, maka Allah akan membukakan hijab ilmu-Nya. Mengutip pernyataan ulama, “Beramal tanpa ilmu, amalannya ditolak, tetapi berilmu tanpa adab, ilmunya tidak membawa berkah”. "العمل بدون علم مردود، ولكن العلم بدون أدب لا يجلب البركة." Bahkan Imam Nawawi pernah mengatakan bahwa adab lebih mulia daripada ilmu, sementara Syekh Abdul Qadir al-Jailani berpesan bahwa jika hanya ilmu yang dikejar tanpa adab, maka iblis pun lebih pintar daripada manusia.
Komitmen Pesantren dalam Memberikan Pendidikan Berlandaskan Nilai Spiritual
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar'iyah (MUS) V Suku Canduang selalu menekankan kepada para santri tentang pentingnya spiritualitas dan ibadah dalam pendidikan. Sebelum proses belajar-mengajar dimulai, santri terlebih dahulu ditanya mengenai ibadahnya, peningkatan kualitas Shalat, serta adabnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa setiap santri berkembang tidak hanya dari segi akademiknya saja, tetapi juga dari sisi spiritual dan moral.
Untuk memastikan pendidikan tetap inklusif bagi semua kalangan, pesantren ini memiliki program Zifwaf, yaitu dana bantuan pendidikan bagi santri dari donatur, alumni, guru, dan santri juga. Buya Arnova Dinata menegaskan bahwa tidak ada santri yang boleh ditolak untuk mendaftar belajar di pesantren ini hanya karena kendala biaya, karena setiap santri berhak mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Selain itu, guru-guru pesantren ini selalu mengajarkan para santrinya untuk senang berinfaq setiap pagi, sebagai bagian dari latihan berbagi dan mencari keberkahan. Dana infaq ini tidak pernah digunakan untuk pembiayaan sekolah, melainkan diserahkan kepada santri itu bagaimana mengelolanya untuk kemanusian, sosial, kebersamaan untuk saling membantu sesama. Misalnya kemaren ada seorang wali murid yang sakit karena jatuh, lalu santri beserta guru-guru mengumpulkan infaq dadakan, disamping ada pula infaq rutin santri dan guru-guru untuk membantu dari musibah.
“Kita harus banyak berinfaq supaya keberkahan tidak menjauh dari kita. Infaq menjadi jalan keselamatan dan kesehatan, karena kita percaya bahwa Allah akan selalu menuntun kita, bila kita tersalah dan senantiasa membangunkan kita bila kita terlelap” terangnya.
Profil Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar’iyah V Suku Canduang
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar'iyah V Suku Canduang adalah salah satu lembaga pendidikan Islam yang berkomitmen pada pengajaran Kitab Kuning (Klasik), Al-Qur'an, Hadist, Tashauf, ilmu agama lainnya, serta pembentukan akhlak mulia bagi para santri. Pondok Pesantren ini didirikan pertama kalinya oleh Syeikh Ahmad Thaher di Jorong Bingkudu Nagari Canduang Koto Laweh Kecamatan Candung Kabupaten Agam Sumatera Barat. Sekarang Pesantren ini berdiri sebagai tempat pendidikan yang memprioritaskan nilai-nilai spiritual dan adab sebelum aspek akademik.
Keunikan pesantren ini terletak pada sistem penerimaan santri yang tidak mengutamakan seleksi kompetensi akademik semata. Ujian masuk lebih difokuskan pada kemampuan ibadah, adab, dan kesiapan spiritual, bukan sekadar kecerdasan intelektual. Dalam pendaftaran santri baru, pesantren ini tetap mempertahankan prinsip bahwa tidak ada santri yang ditolak hanya karena faktor ekonomi, administrasi tetap dibayar, namun nanti akan dicarikan jalannya secara bersama-sama. Bahkan bila kuota sudah terpenuhi, pendaftaran santri langsung ditutup, tidak peduli yang mau mendaftar itu adalah anak cerdas, berprestasi, orang tuanya kaya.
Dengan filosofi pendidikan yang mendalam, Pondok Pesantren Miftahul Ulum Syar’iyah V Suku Canduang telah menjadi rumah bagi banyak santri yang ingin memperdalam ilmu agama, meningkatkan kualitas ibadah, dan membangun akhlak yang mulia sesuai dengan ajaran Islam. Alumninya sudah banyak, yang berasal dari berbagai daerah di berbagai propinsi di Pulau Sumatera ini.
F. Malin Parmato
Posting Komentar